Monday, April 16, 2018

MAS GANJAR DORONG SEKOLAH TERIMA SISWA DIFABEL


Gubernur Jateng nonaktif Ganjar Pranowo mendorong sekolah-sekolah di Jateng ke arah inklusif. Untuk mewujudkannya bisa dilakukan dengan penambahan guru pendamping atau bekerjasama dengan aktivis pendamping difabel.
Ganjar mengatakan, sekolah inklusi masih sangat kurang di Jateng. Hal ini mengakibatkan banyaknya anak penyandang disabilitas kesulitan mengakses pendidikan yang layak. Maka Ganjar angkat topi pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nusa Indah Jaya yang menerima siswa difabel.

MAS GANJAR DORONG SEKOLAH TERIMA SISWA DIFABEL

“Terimakasih pada aktivisnya dulu, ini kepedulian luar  biasa,” katanya ketika mengunjungi PAUD di Kedungsari, Rowosari, Tembalang, Kota Semarang, Rabu (11/4/2018) siang.

PAUD yang menempati sebuah rumah di RT 03 RW 08 itu diselenggarakan secara swadaya oleh warga. Selama ini untuk operasional banyak dibantu kalangan aktivis pendamping anak.

MAS GANJAR DORONG SEKOLAH TERIMA SISWA DIFABEL

“Tadi disampaikan fasilitasnya kurang kita coba bantu asesmen misalnya alat penjemput dan penambahan pendamping,” kata Ganjar Pranowo.

“Yang saya senang di sini ada pelatihan keterampilan jadi life skill yang dibentuk, kita bisa bantu dengan program dari dinas,” ujarnya.

Ganjar mengakui pendidikan untuk anak difabel masih kurang. Desa Rowosari sendiri ada sekitar 100 anak difabel. PAUD setempat hanya mampu menampung 30-anak yang bekerjasama dengan Komunias Difabel Arrizqi.

“Sekolah inklusi masih kurang, kita akan dorong dengan menambah guru khusus difabel di sekolah umum.  Bisa dengan penambahan guru sendiri atau dari luar seperti volunteer. Jadi kalau pendampingannya bagus mental anak ini akan  bagus juga,” kata dia.

Dalam kunjungan ke Rowosari, Ganjar didampingi Ketua DPC PDIP Kota Semarang Hendrar Prihadi yang juga Walikota Semarang. Hendi, sapaan akrabnya, ikut mendampingi sejak pagi. Di antaranya mengunjungi Kampung Wisata Bahari di Tambaklorok dan Pondok Pesantren Addainuriyyah Sendangguwo.