Ganjar Pranowo Cagub Jateng Hibur Pengungsi Korban Badai Cempaka Ganjar Pranowo (tengah) dan Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sjarief Widjaja (kanan). (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)
Ganjar Pranowo Hibur Pengungsi Korban Badai Cempaka
Sejak bencana banjir dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Pranowo Cagub Jateng aktif blusukan dan mengunjungi para korban badai Cempaka.
Di Jawa Tengah tercatat dua wilayah terparah yang terdampak badai Cempaka yakni Klaten dan Wonogiri. Minggu (3/12) Ganjar Pranowo menghibur para pengungsi korban banjir dan tanah longsor di Klaten serta Wonogiri.
Ganjar Pranowo Hibur Pengungsi Korban Badai Cempaka
Saat mengunjungi tempat pengungsian di lokasi berbeda tersebut Ganjar Pranowo melakukan berbagai cara untuk menghibur ribuan pengungsi agar tidak larut dalam kesedihan.
Orang nomor satu di Jateng itu terlihat membagikan kaos dan mainan untuk anak-anak korban pengungsian.Selain itu, Ganjar juga mendatangi satu persatu pengungsi untuk menanyakan kabar dan memberikan motivasi, serta mengajak para korban untuk makan bersama.
"Wis dimaem bareng-bareng wae kene ya," kata Ganjar sambil mengangkat nampan berisi makanan seperti ketela, kacang, dan buah yang sebenarnya disuguhkan untuk dirinya.
Politikus PDI Perjuangan itu bahkan juga mengajak beberapa nenek berusia 80 tahun untuk menyanyi bersama lagu Garuda Pancasila.
Saat berada di pos pengungsian Desa Melikan Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Ganjar memberikan bantuan berupa uang tunai Rp100 juta dan kebutuhan pokok untuk para pengungsi.
Untuk pengungsi di Kabupaten Wonogiri, Ganjar menyerahkan uang Rp 200 juta dan bantuan bahan makanan lainnya serta peralatan memasak.
"Ini (pemberian bantuan, red.) tindakan yang bisa dilakukan saat ini, sambil kami menunggu para ahli yang sudah diterjunkan untuk melakukan pengecekan di lokasi bencana," ujar mantan anggota DPR RI itu.
Saat disinggung mengenai rencana relokasi bagi warga Desa Dlepih, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, Ganjar mengaku masih belum bisa mengambil keputusan karena belum ada hasil dari pengecekan di kondisi lapangan apakah aman untuk dihuni atau tidak.
"Kalau memang tidak aman dan warga mau direlokasi, langsung kami carikan tempat untuk relokasi, namun tidak semudah itu, harus ada proses yang dilalui. Sekarang tim saya sudah bekerja di lokasi-lokasi itu," katanya.
Kondisi bencana yang terjadi saat ini, kata Ganjar Pranowo sebagaimana dilansir Antara, memang di luar prediksi sebelumnya sehingga pihaknya meminta seluruh kepala daerah untuk waspada dan benar-benar melakukan pendataan pada daerah-daerah rawan bencana.(*)