Tuesday, March 6, 2018

Ganjar Pranowo menyatakan jihad melawan fitnah



Pasangan cagub-cawagub Jateng Ganjar Pranowo (kedua kanan)-Taj Yasin (kanan) dan Sudirman Said (kedua kiri)-Ida Fauziah (kiri) memperlihatkan nomor urut masing-masing saat pengundian nomor urut di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (13/2/2018). Ganjar Pranowo-Taj Yasin mendapat nomor urut satu, dan Sudirman Said-Ida Fauziah memperoleh nomor urut dua. (ANTARA FOTO/R. Rekotomo) ()

Biarkan saja, karena kejujuran akan diuji."
Kudus (ANTARA News) - Calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan jihadnya melawan fitnah yang bakal dialamatkan kepada dirinya memanfaatkan momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jateng 2018.

"Dimungkinkan kasus korupsi KTP elektronik akan dimanfaatkan pada momen Pilkada Jateng ini," ujarnya ditemui usai menghadiri Rapat Kerja Cabang Khusus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kudus di GOR Bung Karno Kudus, Rabu.

Hadir pada acara tersebut, Ketua DPC PDIP Kudus Musthofa, Anggota Komisi VII DPR Daryatmo Mardiyanto, DPD Bambang Hariyanto Baharudin, serta pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kudus Masan-Noor Yasin. 

Apalagi, lanjut Gubernur Jawa Tengah Ganjar, Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dalam sidang korupsi KTP elektronik untuk terdakwa Setya Novanto memberikan keterangan bahwa dirinya menerima uang dari proyek e-KTP.

"Jika orang yang berbicara hanya satu orang, apakah bisa jadi alat bukti, tentunya tidak. Hakim juga bertanya apakah dia melihat atau kata orang dan jawbannya kata orang. Sudahlah hentikan fitnah itu," ujarnya.

Terkait apakah hal itu akan dimanfaatkan pada momen Pilkada Jateng 2018, kata dia, bisa saja dimanfaatkan.

"Biarkan saja, karena kejujuran akan diuji," ujarnya.

Ia mengaku tertantang untuk melawannya dan harus istikomah.

Untuk berjihad melawan fitnah, kata dia, bisa dilakukan dengan menunjukkan bukti kebenarannya.

Pada kesempatan tersebut, dia juga mengaku, senang karena mesin partai mulai menggelinding, ditambah elemen masyarakat, kelompok agama dan masyarakat juga hadir.

"Ada banyak dukungan tentu memberi semangat. Saya hanya titip kepada mereka jangan menyebarkan hoaks, menyakiti orang, memecah belah, dan ujaran kebencian karena semua orang harus bisa menciptakan kampanye damai," ujarnya.

Menurut dia berdebat soal program tentu lebih baik. 

Ia berharap pertemuan ini semakin menguatkan mesin partai, pendukung, kelompok masyarakat, maupun relawan. 

Apalagi, lanjut dia, pertemuan serupa sudah beberapa kali digelar, seperti di Banyumas Raya, Pantura dan Solo Raya, dan pekan depan di Kedu Raya sehingga mereka nantinya mulai bergerak. 

"Mudah-mudahan hal itu menjadi energi tim pemenangan dirinya bersama wakilnya untuk memenangkan Pilkada Jateng 2018," ujarnya.

Di hadapan ribuan simpatisan dan kader PDI Perjuangan Kudus, Ganjar Pranowo juga bercerita soal perjodohan dirinya dengan Taj Yasin yang menjadi pendampingnya dalam Pilkada Jateng 2018 diklaimnya sebagai kehendak Allah SWT.

Padahal, kata dia, sebelumnya sudah ada upaya mencari pendamping, namun belum menemukan.

"Tiba-tiba keputusan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri dengan ijtihadnya para ulama memunculkan Taj Yasin yang sudah dikenal lama," ujarnya.

Mudah-mudahan, kata dia, hal itu mempresentasikan kembalinya kekuatan masyarakat untuk bersatu memenangkan dirinya pada Pilkada Jateng 2018. 

Sumber : www.antaranews.com