Wednesday, March 7, 2018

Ganjar Ogah Remehkan Sudirman Said pada Pilkada Jawa Tengah



Gubernur Jawa Tengah Berita Ganjar Pranowo berbincang saat mengunjungi kantor redaksi Tribun Network di Palmerah, Jakarta, Selasa (20/1/2018). Ganjar yang merupakan pejabat petahana Gubernur Jateng kembali maju dalam Pilkada Jateng dengan menggandeng Taj Yasin sebagai pasangannya. 

Ganjar Ogah Remehkan Sudirman Said pada Pilkada Jawa Tengah

"Pengalaman adalah guru terbaik." Demikian pepatah yang dipegang Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng),Berita Ganjar Pranowo menghadapi Pilkada Jateng 2018.

Pengalaman pilkada 2013, saat dirinya muncul di menit terakhir dengan hanya diusung PDIP dan popularitas serta ekektabilitas terendah, Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko, muncul sebagai pemenang Pilgub Jateng melawan petahana Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmojo, yang dominan didukung partai.

Kali ini dalam pilkada 2018, peta berbalik, Ganjar menjadi petahana dengan dukungan dominan partai politik. Ada PDIP dan Partai Golkar, Nasdem, Demokrat dan PPP mengusung Ganjar.

Meskipun Pasangan Ganjar-Taj Yasin Maimoen mendapat dukungan parpol sangat dominan dibanding kubu lawan Sudirman Said-Ida Fauziyah, Ganjar tak menjadi sombong dan anggap sepele.

Ganjar Ogah Remehkan Sudirman Said pada Pilkada Jawa Tengah

"Kalau di atas kertas dengan peta dukungan partai harusnya sudah selesai kita menang. Tapi kalau pemilunya satu orang datang ke TPS, ya tunggu dulu. Karena selera orang beda-beda," ucap Ganjar saat bertandang ke Redaksi Tribunnews.com, Selasa (20/2/2018).

Apalagi dia mengenang pengalaman Pilkada Jateng 2013, sebagai "kuda hitam" ia mampu mengalahkan petahana Bibit.

Bahkan Politikus PDIP ini mengaku pertarungan kali ini melawan bekas Menteri ESDM, jaun lebih berat dibanding periode 2013 lalu. Kenapa demikian?

"Karena saya tidak pernah menganggap enteng. Saya tidak akan pernah meremehkan. Siapapun. Karena meskipun di atas kertas dukungan partai mayoritas, tapi siapa yang bisa pastikan itu di bilik suara," ucap Ganjar.

Artinya, dia menyadari, potensi kemenangan menurutnya, bisa diraih siapapun, bila kembali memakai cermin pilkada 2013 lalu.

Karena itu dia menilai, semua kekuatan harus berjalan bersama, yani mesin partai, dan aktornya serta kandidatnya bergerak, tunjukkan program-program prioritas yang telah dan akan dijakankan dengan dipadu data-data capaian petahana untuk menyakinkan masyarakat.

Bukan itu saja, kata Ganjar. Ada pula warga yang lebih suka dirinya bernyanyi lagu "Bojo Galak" Via Valen, atau "jarang goyang" juga tak kalah banyak. Pun demikian yang hanya ingin selfie dengan Ganjar.

"Kalau dulu 2013, orang sukanya pak Ganjar nyanyi Metalica, kali ini mungkin lebih suka lagu Via Valen, dangdut, pengen ngobrol, selfie. Ini tergantung selera," kisahnya.

Selain itu, Ganjar pun mengunjungi pemuka-pemuka dan umat beragama di pondok pesantren, gereja, pure, kelenteng, dan candi.(*)