Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membawa sejumlah baju dikala legal meninggalkan rumah dinas Puri Gedeh di Semarang, Rabu (14/2/2018).
Bersama istri Siti Atiqoh dan buah hatinya, Zinedine Alam, Ganjar meninggalkan rumah asri yang telah dihuni selama 4,5 tahun itu.
Berita Ganjar Pranowo meninggalkan rumah dinas itu dihadiri ratusan orang, bagus dari keluarga, simpatisan, kader hingga para birokrat Jawa Tengah.
Sejumlah pejabat teras Pemprov Jateng ikut serta melepas Berita Ganjar Pranowo untuk menjalani masa kampanye. Mereka di antaranya Sekretaris Tempat Sri Puryono, para pembantu, kepala dinas hingga kepala biro.
"Selama 4,5 tahun menjabat seandainya ada salah saya meminta maaf. Tetapi saya titip selagi cuti, awasi pemerintahan kami supaya tak korupsi, supaya pelayanan tetap cepat, birokrasi berjalan bagus," kata Ganjar sesat sebelum meninggalkan rumah dinas.
Politisi 49 tahun ini meninggalkan Puri Gedeh lantaran kembali mencalonkan diri sebagai gubernur untuk jangka waktu kedua. Layak ketetapan, kepala daerah yang mencalonkan wajib cuti di luar tanggungan negara serta meninggalkan fasilitas yang merekat, termasuk rumah dinas.
Dalam Berita Ganjar Pranowo itu, Ganjar lebih banyak meminta maaf kepada orang-orang terdekatnya, terutama yang bersinggungan tiap-tiap hari di rumah dinas. Ia meminta maaf kepada para pelayan, juru masak, pihak protokoler, Satpol PP hingga tukang kebun yang membersihka rumah dinas tiap-tiap hari.
Ucapan maaf disajikan lewat sebuah puisi. "Protokoler, kebersihan, sopir, saya mohon maaf betul," sebut Ganjar yang dikala itu mengenakan kaus oblong putih.
Setelah mengucap pesan singkat, mantan anggota DPR RI ini menyalami segala tetamu yang datang. Ia malah membawa segepok baju batik untuk dimasukkan ke mobil pribadinya, Pajero Sport nomor polisi H 384 T.
Bersama istri dan buah hatinya, mereka menuju rumah kontrakan di daerah Jalan Tengger Barat Raya Nomor 1, Kelurahan Gajahmungkur, Kota Semarang.
Rumah kontrakan hal yang demikian disewa seharga mobil Avanza bekas. Rumah itu juga bakal dihasilkan salah satu markas tim pemenangan kampanye pasangan Ganjar-Yasin.