Ganjar Pranowo Twitter - Ada banyak cara yang bisa digunakan seorang kepala daerah baik gubernur, bupati atau wali kota untuk dekat dengan rakyat, salah satunya lewat media sosial. Rupanya, beberapa kepala daerah serius menggunakan twitter sebagai sarana menerima masukan. Siapa saja?
Berdasarkan pengamatan detikcom Sabtu (21/3/2015), sebetulnya banyak kepala daerah yang punya akun twitter, namun hanya beberapa yang menjadikannya sebagai sarana menjawab aspirasi warga. Kongkritnya, membalas mention yang masuk.
Di antara yang aktif itu, misal ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui akun twitternya @ganjarpranowo. Mengantongi 350.766 followers, politisi PDIP itu tampak sangat aktif menjawab setiap masukan atau aspirasi warga Jateng.
"Jwb @psdajateng -->“@tris_no78: @ganjarpranowo kpn bendungan Dumpil dibuka utk masyarakat truwolu ngaringan grobogan? Apa buka perlu bayar?” kicau Ganjar Jumat (20/30).
Ganjar sangat aktif berkicau di lini masa, bahkan mengajak warganya berinteraksi dengan tema-tema tertentu. Misal pagi ini soal potensi wisata di Jawa Tengah. Tak sekali, mantan anggota DPR itu berkomunikasi dalam bahasa Jawa.
Selain Ganjar, ada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil melalui akunnya @ridwankamil. Pemimpin yang dikenal sebagai arsitek itu, juga aktif menjawab masukan dari warga. Misal terakhir saat merespon warga Kelurahan Sadang Serang yang keberatan dengan pungutan biaya sebesar Rp 400.000 di TPS.
Kang Emil begitu ia disapa, langsung mention lurah terkait untuk ditindaklanjuti segera. Sama seperti Ganjar, Kang Emil juga tampak menggunakan twitter untuk mensosialisasikan program-program pemerintah.
"Wargi Bandung nu dipikacinta,dina raraga Adipura & KAA tong hilap dinten Minggon enjing urang kerja bakti akbar. Cag!" tulis kang Emil Rabu (18/3) lalu. Artinya, 'warga Bandung yang saya cintai. Dalam rangka Adipura & KAA jangan lupa hari Minggu besok kita kerja bakti akrab'.
Tak jauh dari Bandung, ada Wali Kota Bogor Bima Arya melalui akunnya @BimaAryaS dengan followers 146.884 orang. Kang Bima begitu disapa, tak jarang merespon masukan dari warga Bogor.
"Saya cek! @agisesya: saya tidak yakin semua tweet saya dibaca dan dipahami. Tp semoga bapak berkenan meninjau kinerja DLLAJ di stasiun," tweetnya 14 Maret.
Lalu, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau disapa Ahok melalui akunnya @basuki_btp dengan folowers 2.525.547 orang. Namun Ahok tampaknya lebih banyak menggunakan twitter untuk menyampaikan statement atau sosialisasi program, daripada jawab mention.
Meski begitu, Ahok melampirkan nomor SMS pengaduan dari warga di twitternya, yaitu 0811944728, 081927666999, 085811291966 "sms ke satu nomer saja sesuai kartu yang dipakai agar lebih murah" tulisnya.
"Saya minta maaf kepada publik atas kejadian saat wawancara beberapa hari lalu. Saya sedang sangat kesal dgn kemunafikan," salah satu kicauan Ahok.
Lainnya ada Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma'il melalui @Nur_Mahmudi. Tapi sama seperti Ahok, hanya sesekali balas mention. "Berdayakan K3 RT atau RW tuk menindak @Romy_Di_Putra: Slmt Mlm Pak, mhn ditndk pelaku tempel iklan parabola &sedot wc dirumah warga n fasum" kicau Nur Mahmudi.
Begitu juga dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melalui @a_azwarnas. Dengan 39.148 folowers, Azwar juga seperti Ahok mencamtumkan SMS Center pengaduan masyarakat ke Pemkab Banyuwangi melalui 082131545555.
Selain nama-nama di atas, masih banyak Gubernur, Bupati, atau Wali Kota yang punya twitter dan memanfaatkannya untuk dekat dengan rakyat, hanya saja tak semua mau balas masukan warga. Karenanya, yang diharapkan tentu pemimpin yang terbuka berkomunikasi, bukan sibuk mencitrakan diri di twitter.
Sumber : news.detik.com